Akulturasi Multietnis, Nagari Koto Laweh Menjadi Nagari Inklusif Di Sumatra Barat
Nagari Koto Laweh terletak di Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumbar. Nagari ini dihuni oleh 3.209 jiwa dengan 927 Kepala Keluarga (KK). Wilayah Nagari Kotolaweh dibagi dalam lima jorong, ialah Jorong Bukit Gading, Bukit Makmur, Koto Tangah, Koto Panjang dan Durian Gadang. Secara kemasyarakat, nagari seluas 1.400 Ha itu terbagi dalam 25 Rukun Tetangga (RT).
Meski tidak terletak di perkotaan, masyarakatNagari Koto Laweh terdiri dari multietnis, antara lain suku Minang, Jawa, Batak, Nias, Sunda, Kerinci, Madura, dan Sumba Sumbawa. Hal itu tak lepas dari sejarah pembentukan nagari adalah pengembangan dari acara transmigrasi di kurun 1977.
Nama Inovasi | Akulturasi Multietnis dalam Nagari |
Pengelola | Pemerintah Nagari KotoLaweh |
Alamat | Nagari Koto Laweh, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatra Barat |
Kontak | Rahman (Wali Nagari) |
Telepon | +62-813-7478-5660 |
Tahun 1977 menjadi awal kehadiran para transmigrasi dari pulau Jawa di kawasan Sumatera Barat. Wilayah transmigrasi paling besar berada di Kabupataen Sawahlunto Sijunjung. Sejak terjadi pemekaran tempat pada 2004, mereka masuk dalam kawasan Kabupaten Dharmasraya.
Rata-rata mereka berasal dari tempat yang serupa yaitu Wonogiri Jawa Tengah dengan system transmigrasi Bedol Desa. Mereka bertransmigrasi alasannya adalah mesti merelakan tanah dan daerahnya untuk menjadi waduk Gajahmungkur demi kesejahteraan rakyat lainnya sebagai sentra pengairan sawah.
Sebagai pendatang, para transmigran membawa budbahasa-istiadat sendiri yang berbeda dengan penduduk orisinil. Namun, para transmigran bisa beradaptasi dengan cepat sehingga minim terdengar keributan antarsuku di Dharmasraya. Kemampuan ini menjadi kekayaan bagi kabupaten Dharmasraya alasannya adalah menjadi miniature bangsa Indonesia dengan keanekaragaman yang ada. Sebagai teladan meskipun mereka punya budbahasa Jawa dalam pesta ijab kabul tetapi mereka juga memakai adab Minangkabau selaku bukti pengesahan “Di mana Bumi di pijak di situ langit dijunjung.
Nagari Koto Laweh ialah salah satu dari nagari yang sebagian besar penduduknya berasalah dari suku pendatang. Puncak akulturasi terjadi ketika Kerajaan Koto Besar memgelar upacara adab untuk membaurkan suku pendatang menjadi Suku minang. Kini, semua masyarakatdi Nagara Koto Laweh telah menjadi subkultur sehingga mempunyai hak dan keharusan yang sama dengan suku orisinil.
Nagari adalah bentuk kesatuan masyarakat hukum asli di masyarakat Minang. Pengaturan nagari mengacu pada struktur tatanan masyarakat minang, adalah , ninik mamak, dan arif bakir. Kelompok etika menerima tempat yang tinggi lewat Kerapatan Adat Nagari (KAN).
Originally posted 2017-12-02 16:11:43.
0 Response to "Akulturasi Multietnis, Nagari Koto Laweh Menjadi Nagari Inklusif Di Sumatra Barat"
Post a Comment