Pelaku Umkm Dan Koperasi Berlatih E-Commerce
Workshop E-commerce
Potensi Desa – Saya membuat aneka makanan ringan. Produk itu aku jual di warung-warung tetangga. Ada yang terjual, ada yang kembali alasannya adalah kadaluarsa. Mungkin, internet mampu membuka pasar baru bagi produk saya.
Demikian pertimbangan , Wartini, warga Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Dia ialah salah satu penerima Workshop e-Commerce yang diselenggarakan Kopkun Instutute. Workshop berlangsung tiga hari, 23-25 Agustus 2016 di Gerai Kopkun III, di Kawasan Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan, Banyumas.
Wartini mengaku ikut workshop ini sekadar coba-coba. Dia tak sendiri, sejumlah rekannya di Paguyuban Seruni, sebuah organisasi yang bergerak di berita buruh migran, juga ikut bersamanya. Setelah mengikuti workshop di hari pertama, tekadnya semakin lingkaran untuk menekuni pemasaran online.
“Pikiran aku semakin terbuka. Prospek pemasaran online sangat bagus. Ini pasar gres bagi produk-produk saya,” ujar Wartini bersemangat
Untuk tindak lanjut latihan, Wartini bermaksud mengembangkan usaha di bidang yang lain. Dia akan mengolah bermacam-macam olahan pangan yang materi baku tersedia di desanya.
“Semua butuh pasar gres, aku harus berlatih serius” jelasnya.
Hal serupa dikatakan oleh Fuad Nurrohman, warga Pasir Indah, Karanglewas. Baginya, e-commerce membuka jaringan pasar yang lebih luas bagi produknya. Fuad telah sudah biasa dengan internet, media sosial, maupun portal e-commerce. Namun, selama ini akomodasi itu belum dimanfaatkannya untuk mendukung pemasaran produknya.
“Saya membuat celana dan baju. Saya menjualnya di pasar-pasar tradisional di daerah Purwokerto. Hasilnya lumayan, aku butuh belajar e-commerce untuk perluas jaringan pemasaran,” ungkapnya.
Fuad tengah berbagi bisnisnya. Dia sudah berani mengusung merek dan brand sendiri. Dia bergairah mencar ilmu e-commerce biar penjualan produknya kian yahud. Dia percaya usahanya mampu meningkat pesat bermodal e-commerce.
Prospek E-Commerce di Indonesia
Prospek e-commerce memang tengah mengkilat. Bersama India dan China, Indonesia diprediksi bakal berubah menjadi menjadi salah satu raksasa lini bisnis e-Commerce di kawasan Asia Pasifik pada 2016.
Data Menkominfo menunjukkan pada 2015, nilai transaksi e-commerce sudah mencapai angka US$ 3,56 miliar. Tren itu akan berkembangpada 2016, nilai transaksi e-Commerce akan mencapai angka US$ 4,89 miliar atau sekitar lebih dari Rp 68 triliun.
Deputi bidang Diklat Kopkun Institute, Vledy Afif AlFauzi, beropini wawasan dan ketrampilan e-commerce diharapkan untuk mendorong pengembangan koperasi maupun perjuangan kecil dan menengah. Dia kaget paket workshop e-commerce Kopkun menerima sambutan hangat dari pelaku usaha.
Menurutnya, e-commerce dapat dipelajari dengan segera oleh pelaku perjuangan. Perkembangan industri komunikasi sungguh pesat sehingga e-commerce mampu dikontrol lewat ponsel pintar. Kuncinya, pelaku perjuangan harus bisa menampilkan produknya secara inovatif dan mempesona.
“Penampilan mesti beda dan unik. Pelaku e-commerce juga harus ikuti tren penduduk ,” pungkasnya.
Originally posted 2016-08-26 04:30:58.
0 Response to "Pelaku Umkm Dan Koperasi Berlatih E-Commerce"
Post a Comment