Jembatan Atas Awan Puncak Sendaren

Dari kejauhan terlihat keriuhan di atas jembatan. Bukannya melintas, mereka sedang sibuk mencari panorama terbaik untuk diabadikan dengan aneka macam jenis kameranya.


Setiap harinya, puluhan orang hilir mudik naik turun ke puncak bukit baik sekedar untuk berfoto-foto maupun untuk menetralisir penat. Mereka tertarik dengan keindahan alam yang terlihat dari jembatan selfi atau jembatan atas awan di puncak Sendaren, Dusun Karang Gedang, Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga.


Untuk menuju ke lokasi, pengunjung dari arah Purbalingga bisa menuju ke Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol apalagi dulu. Kemudian gres melanjutkan perjalanan ke Dukuh Karang Gedang, Desa Panusupan. Sesampainya di pos utama, perjalanan menuju jembatan diteruskan dengan berjalan kaki menyusuri jalan tanah di sekitar ladang warga lokal. Ada tiga pos yang mesti dilalui oleh para hadirin untuk hingga ke puncak. Dengan medan yang tidak terlampau terjal akan mempermudah bagi para pendaki pemula.


“Sebaiknya jika mau kesini menggunakan sepatu atau sandal yang tenteram buat jalan-jalan di batuan atau alam terbuka, terus mending pagi atau sore hari jadi tidak terlampau panas,” kata Ian, pengunjung dari Bobotsari, (19/2).


Selama perjalanan, hadirin akan ditemani panorama yang lumayan menghilangkan lelah. Deretan perbukitan yang menghijau, semilir angin dan langit biru cerah berpadu dengan Gunung Slamet dikejauhan membentuk lukisan alam yang menyejukan hati.


Setelah satu jam perjalanan melalui jalanan setapak dengan semak belukar di kanan kirinya, para hadirin akan sampai di puncak Sendaren yang terkenal dengan Jembatan atas awannya ini.


“Bagus tempatnya, sesuai lah dengan usaha untuk sampai kesini, tidak terlalu mengecewakan. Serasa diatas awan,” Ungkap Ian sembari melepas letih di rumah sarang burung.


Hal yang sama juga diungkapkan oleh hadirin lain,


“Sengaja tiba kesini, agar kekinian,” kata Ikfi Muallifah Izzati, pengunjung dari Banjarnegara.


“Pemandangannya menyejukan dan bisa sedikit mengobati hati yang terluka, cuma jika siang panas banget. Mungkin perlu diberi kawasan yang teduh lebih banyak biar hadirin semakin betah berlama-lama disini,” imbuh Ikfi disela-sela kesibukannya berfoto bersama pengunjung yang lain.


Jembatan dengan panjang 10 meter yang berada diatas bukit dengan ketinggian 682Mdpl ini tidak seperti jembatan kebanyakan. Jembatan ini sengaja dibentuk untuk memanjakan hadirin yang berkunjung ke puncak Sendaren. Dari atas jembatan, pengunjung mampu melihat Kecamatan Rembang, Kecamatan Karangmoncol serta tempat yang lain dari ketinggian.


Tiket masuk yang murah, pemandangan yang indah, serta lokasi yang mudah dijangkau menyebabkan daerah ini menjadi salah satu desinasi rekreasi favorit anak muda tamat-akhir ini. Tak hanya warga setempat, warga dari luar daerahpun berbondong-bondong berkunjung.


“Paling ramai jika hari libur, seperti hari minggu kemarin meraih 774 orang, untuk hari lazimrata-rata 50 orang lebih. Untuk hadirin dari aneka macam kawasan, ada yang cilacap, Banjarnegara, Purwokerto, dari Bekasi dan Jakarta juga kemarin ada,” ungkap Irfan, pengelola setempat.


“Untuk tiket masuk Rp. 5000 per pengunjung, sedangkan tiket parker Rp. 2000 untuk kendaraan roda dua,” imbuhnya.


(Ina Farida)


0 Response to "Jembatan Atas Awan Puncak Sendaren"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel