Desa Bale Wangi Berinovasi Olah Sampah Jadi Pavin Blok Dan Ekobrick
Kelompok warga di Desa Bale Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bisa mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Inovasi ini mampu mengubah persepsi masyarakat perihal sampah yang acapkali identik dengan dilema. Mereka mampu menciptakan pavin blok, ekobrik, pupuk, dan aneka kerajinan berbahan baku sampah.
Kebiasaan masyarakat Desa Bale Wangi membuang sampah secara sembarang pilih, ada di selokan maupun jalan-jalan. Dalam satu minggu buatan sampah meraih puluhan ton. Menjawab problem tersebut, desa mulai merintis kawasan pengelolaan sampah. Secara swadaya, masyarakat membuat saung untuk daerah pengelolaan sampah. Kini, tempat pengelolaan sampah gres mencapai 1-2 ton perminggu dengan tenaga kerja dari warga setempat.
Inisiatif tersebut mendapat sumbangan dari Pemerintah Desa Bale Wangi lewat derma Dana Desa untuk pengembangan fasilitas pengolahan sampah. Sekarang ada akomodasi tungku pembakaran sampah tanpa asap. Desain tungku dipelajari oleh pengelola dengan mencari informasi di internet. Masih banyak kelemahan, namun manfaatnya sudah mulai dicicipi. Sampah plastik dipisahkan dan menjadi materi baku produk pavin blok, kerajinan, dan eco brick. Sementara, sampah organik diolah menjadi pupuk kompos yang manis untuk tumbuhan.
Pengelolaan limbah plastik sungguh penting alasannya adalah materi ini sukar diuraikan oleh mikroorganisme jikalau cuma ditimbun di dalam tanah. Butuh waktu sampai ratusan tahun lamanya untuk membuat plastik mampu terurai. Untuk itu, limbah plastik mesti diolah menjadi produk lain yang berguna dan berfaedah. Banyak sekali kreasi yang mampu dibuat dari plastik bekas ini, mulai dari tas, dompet, daerah minum plastik, payung, lampion, dan lain-lain.
Menyulap sampah plastik menjadi benda berkhasiat di rumah, ternyata tidak susah. Asal punya niat berpengaruh, tekun, dan sedikit bumbu kreatif, kemasan mi instan, kopi instan, atau kantong keresek mampu dianyam menjadi dompet, kawasan pensil, tas, dan sajadah yang tidak kalah indah dengan produksi para perajin.
Selain itu, sampah plastik mampu diolah menjadi eco brick. Untuk menciptakan satu Ecobrick, diperlukan satu botol plastik air mineral dengan ukuran sesuai keperluan. Botol berukuran 1,5 liter mampu diisi hingga 500 gram sampah sedangkan botol berskala 600 mililiter dapat diisi sampah sampai 200 gram. Agar sampah gampang dimasukkan, sampah terlebih dulu digunting hinga menjadi bab-bagian kecil. Nantinya, botol yang sudah padat mampu digunakan untuk membuat kursi, meja, pot bunga, bahkan dinding pembatas.
0 Response to "Desa Bale Wangi Berinovasi Olah Sampah Jadi Pavin Blok Dan Ekobrick"
Post a Comment