Jajanan Leper Legit Bikin Ngiler
Indonesia, selain diketahui dengan kekayaan alam, budpekerti istiadat serta budayanya, keanekaragaman masakan juga layak diacungi jempol. Pasalnya, setiap kawasan tentu mempunyai makanan khas dengan rasa yang unik.
Jajanan bernama “Leper” bisa jadi mewakili keunikan itu. Anda pasti merasa ajaib dengan nama kudapan yang satu ini. Camilan ini cuma mampu dijumpai di Desa Sumampir, Rembang Purbalingga dan sekitarnya. Pembuatnya juga tidak banyak. Di desa itu hanya ada 6 orang perajin jajanan leper.
Camilan ini sangat cocok untuk sahabat berleha-leha bareng keluarga saat nongkrong atau menikmati tontonan televisi. Untuk para pelancong, panganan yang yang dibuat dari ketan ini cocok sebagai oleh-oleh untuk kerabat di perantauan.
“Rasanya gurih, renyah dan agak lengket di pengecap,” ungkap Presi Alami (43), salah satu warga Desa Sumampir, Kecamatan Rembang yang menggemari camilan ini, Senin (5/10).
Berbeda dengan jajanan dari ketan yang lain, Leper dibentuk dengan cara dibakar. Ini pula yang menjadikan masakan tersebut terasa lengket di pengecap dikala dikunyah.
Camilan ini dibuat dengan cara mengukus beras ketan yang telah dicampur dengan parutan kelapa dan garam sampai matang. Sebelum dikukus, beras apalagi dahulu direndam kurang lebih selama 5 jam. Tujuannya agar beras mengembang dan mudah dihaluskan.
Setelah matang, materi-bahan tersebut dihaluskan kemudian diremas-remas hingga berupa bulatan tipis dengan ukuran sekitar diameter 10 cm. Proses pembentukan bola lingkaran itu, dijalankan dengan ganjal daun pisang yang diolesi minyak supaya tidak lengket.
Bulatan leper yang telah jadi dijemur di bawah sinar matahari hingga mengering. Setelah itu baru dibakar dengan bara api layaknya sedang mengkremasi sate.
“Saat isu terkini kemarau seperti ini lazimnya proses pembuatannya lebih cepat karena tidak memerlukan banyak waktu untuk menjemur,” ujar Kainah (45), salah satu perajin Leper di Desa Sumampir.
Ibu dua orang anak ini mengaku, ketrampilan membuat Leper ini diperoleh secara turun temurun. Dahulu, ibu Kainah ialah juga berprofesi sebagai perajin Leper.
“Dulu ibu aku juga membuat leper, alasannya adalah sering membantu jadi tahu bagaimana cara menjadikannya,” imbuhnya.
Selama 25 tahun menjadi perajin Leper, Kainah dapat mengolah 8 kilogram beras ketan menjadi leper saban hari. Untuk pemasaran, dia selalu menitipkan ke warung dan dijual sendiri ke pasar desa terdekat. Untuk satu bungkus Leper berisi 50 butir, cuma dijual seharga Rp 20.000.
Ina Farida
0 Response to "Jajanan Leper Legit Bikin Ngiler"
Post a Comment