Mengenang Kawasan Lahir Jenderal Soedirman
“Jangan sangsi dalam menghadapi macam-macam penderitaan alasannya adalah kian erat harapan kita tercapai kian berat penderitaan yang mesti kita alami.” Ini ialah satu pesan Jenderal Soedirman yang mampu ditemukan di Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, kata- kata ini merupakan motivasi agar tidak berputus asa dalam menggapai impian.
Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, ialah bangunan yang didirikan untuk mengingat jasa-jasa Panglima Besar Jenderal Soedirman dan untuk mengingatkan para generasi penerus, bahwa di kawasan tersebut terlahir seorang Jenderal Besar yang dengan teguh dan pantang mengalah membela kemerdekaan Bangsa Indonesia, meskipun penyakit Tuberkolosis terus menggerogoti tubuhnya.
Monumen yang dibangun tahun 1976 dan didirikan 21 maret 1977 oleh Wapangab Jenderal Soerono, bangkit di tanah seluas 3,5 hektare di Desa Bantarbarang, Rembang Purbalingga, berjarak sekitar 32 km dari kota Purbalingga.
Kompleks MTL Jenderal Soedirman berisikan 2 bab utama, yakni perpustakaan dan duplikat rumah kelahiran sang jenderal. Selain itu terdapat sebuah masjid dan suatu aula selaku gedung multi guna. Di depan monumen terdapat dua lapangan besar dan daerah parkir yang cukup luas. Selain itu terdapat beberapa kendaraan perang mirip tank yang ditaruh di kanal menuju monumen.
Untuk masuk ke dalam monumen, para hadirin akan dikenakan biaya Rp 2..000,- setiap pengunjung. Jumlah kunjungan akan meningkat saat demam isu libur atau ada acara-program tertentu.
“Kalau hari ahad pengunjung mampu meraih 90an, tapi jika hari-hari biasa tidak mengecewakan sepi paling hanya 10 – 20an,” kata Tohar, yang sudah semenjak tahun 1977 dengan setia mempertahankan monumen.
Begitu memasuki monumen, para hadirin dapat melihat tembok yang berisi relief perihal perjalanan hidup Soedirman semenjak lahir sampai dia meninggal dunia. Di belakang tembok relief terdapat duplikat rumah Sang Jenderal yang di dalammnya berisi diorama-diorama usaha, kamar lahir, dan ayunan sang jenderal.
Di segi kanan duplikat rumah terdapat perpustakaan dan masjid, sedangkan di sisi kiri terdapat gedung multi guna dan patung Jenderal Soedirman yang mengenakan seragam pramuka.
Pengunjung monumen tidak hanya anak kecil atau orang renta saja, banyak cowok-pemudi yang berkunjung untuk sekedar menyaksikan-lihat monumen, berfoto, maupun meminjam buku di perpustakaan.
“Pengin foto-foto di akrab patung sama jalan-jalan. Kebetulan ada sahabat dari Bandung yang ingin melihat-lihat monument,” Ungkap Wawan, salah seorang engunjung dari Losari.
“Tempatnya elok, adem. Enak buat duduk-duduk. Selain itu juga jadi tahu tempat kelahiran Jenderal Soedirman,” timpal Irfan, hadirin lain dari Bandung.
(Ina Farida)
0 Response to "Mengenang Kawasan Lahir Jenderal Soedirman"
Post a Comment