Menikmati Kesegaran Curug Pesantren Yang Perawan

Potensidesa.com –  Selama ini, Desa Panusupan diketahui dengan tujuan wisata religinya yaitu Petilasan Syekh Jambu Karang. Hampir saban hari, puluhan peziarah mendatangi desa di daerah Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga tersebut.


Saat ditelisik lebih jauh, desa di daerah perbukitan ini menyimpan peluangwisata yang menakjubkan. Di sejumlah dusun tersebar benda peninggalan sejarah seperti sumur Sambeng, kerikil Buncisan, watu Pesholatan dan kerikil Saka yang mampu didapatkan di sepanjang jalur pendakian Petilasan Ardi Lawet. Di bagian lain, juga terdapat masih ada benda purbakala adalah Batu Dandang, Batu Kusan, batu Tenong dan Batu yoni yang masih tersadar keasliannya.


Nah, bagian menawan yang menjadi andalan Desa Panusupan yakni teladas atau curug yang masih alami. Salah satunya Curug yang gres dibuka beberapa bulan kemudian ini berada di tempat Wanatirta Dukuh Wetan Desa Panusupan, sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Purbalingga. Untuk hingga kesana bisa ditempuh dengan kendaraan eksklusif maupun dengan kendaraan umum.


“Pengunjung dari arah Purbalingga bisa menuju ke Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol terlebih dulu. Kemudian baru melanjutkan perjalanan ke Dukuh Wetan, Desa Panusupan lokasi curug ini berada,” ungkap Roni (23), warga lokal.


Untuk hingga ke lokasi, pengunjung harus berjalan kaki dari tempat kendaraan diparkir selama kurang lebih 20 menit. Tetapi jangan cemas. Sebab sepanjang perjalanan, mata Anda akan dimanjakan dengan panorama yang indah. Perjalanan pun tidak akan terasa bikin capek.


Deretan pepohonan dan tumbuhan perkebunan warga menghiasi jalan setapak menuju curug, menambah sejuk situasi. Dari kejauhan, nampak fatwa air setinggi 50 meter yang jatuh diantara tebing-tebing bebatuan. Sungguh terasa menenangkan dan memancing kehendak untuk segera hingga di lokasi.


Anda tetap perlu berhati-hati dikala menuruni tebing sungai. Pasalnya, bebatuan di sepanjang bantaran Sungai Pesantren cukup licin. Setelah berlompat-lompatan diantara bebatuan dan air sungai akhinya sampai juga di bawah curug.


Sesampainya di tepi curug, tawa anak kecil telah menyambut. Mereka asyik bermain air dan mandi bersama beberapa warga setempat di bawah guyuran air.


“Puas rasanya mampu kesini, nggak sia-sia. Meski jalan kaki tapi terasa sejuk, dan curugnya masih alami. Sayang lagi musim kemarau jadi debit airnya menyusut,” Ungkap Suyatno (28), salah satu pengunjung yang sedang menikmati kesegaran air curug pesantren ini.


Curug yang digarap sebagai obyek wisata massal ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ardi Mandala Giri. Setiap pengunjungnya cuma dikenai tiket parkir Rp 3000.


“Biaya retribusi sungguh terjangkau. Tidak menyesal pokoknya kalau berkunjung. Untuk yang dari luar tempat kita juga menawarkan fasilitas home stay,” ungkap Yatno (45), salah satu pegiat Pokdarwis Ardi Mandalagiri.


Ina Farida


0 Response to "Menikmati Kesegaran Curug Pesantren Yang Perawan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel