Sampah Alternatif Untuk Pendidikan Rumah Cagar Desa Temanggung

Rumah Cagar Desa
Rumah Cagar Desa

Salam Berkibar “Bersama Kita Belajar”


            Gerakan Literasi Anak Desa dari Generasi Untuk Generasi


“Rumah Cagar Desa sebagai salah satu sarana dan media mencar ilmu, bermain, membaca, bermimpiserta pengembangan ilmu pengetahuan yang menjadi wadah kegiatan dan kreativitas bawah umur di luar jam sekolah, dengan keinginan mampu mengembangkan semangat belajar dan mengembangkan talenta, mental,  intelektual dan spiritual anak”


Rumah Cagar Desa


Sanggar Rumah Cagar Desa yakni tempat mencar ilmu Non Formal (Gratisdan Mandiri) lebih tepatnya yaitu tempat mencar ilmu alternatif yakni mencar ilmu di luar jam sekolah yang mempunyai versi pendidikan yang berlainan dengan lembaga pendidikan kebanyakan. Model pembelajaran dibangun dan diperkuat oleh suasana dan lingkungan belajar yang tenteram, kondusif, akrab dan mengasyikkan menyaksikan dan mensesuaikan keadaan kebutuhan, kemauan, harapan anak ajar di Rumah Cagar Desa. Anak latih yang ikut belajar di Rumah Cagar Desa mencakup dari anak yang baru duduk di bangku sekolah atau anak yang  putus sekolah pada usia Sekolah Dasar, SMP, dan SMA.


Keberadaan Sanggar Rumah Cagar Desa ialah bab dari harapan dan impian penduduk yang memiliki komitmen berpengaruh untuk memberi dorongan semangat belajar anak baik pendidikan Ilmu agama atau ilmu lazim serta mengakibatkan pendidikan selaku gerakan sosial yang kreatif, terarah, dan berkelanjutan. Inti dari Pembelajaran yang di berikan di sanggar Rumah Cagar Desa pada dasarnya bersifat Menu Tambahan / Ilmu Tambahan yang belum mereka dapatkan di sekolah kita coba berikan di Sanggar, selaku suplemen bekal ilmu dan pengembanagan serta pengembangan bakat anak.


Sejarah Munculnya Gagasan Ide Positif Rumah Cagar Desa


Nuansa iklim belajar ini berawal dari inspirasi kasatmata penglola (pendiri) Kelompok Belajar Kreatif_Sinau Bareng (KBK_SB) “ Rumah Cagar Desa”


Ide Dasar “Menciptakan Iklim Kreatif dan Semangat Belajar Anak Desa selaku Generasi Bangsa”


            Konsep  “Belajar Di Bawah Kibaran Merah Putih dengan Semangat Inspirasi Tanpa Batas”


            Tarjet Gagasan “Luhur dalam Budi, Tinggi dalam Prestasi”


Awal mula kegiatan ini hanyalah belajar golongan enam anak yang meminta pertolongan menjalankan PR sekolah dan pembelajaran dilakukan di rumah langsung, tambah bulan tambah banyak yang ikut mencar ilmu bareng kemudian pembelajaran dibungkus secara khusus sesuai apa yang di perlukan oleh generasi bangsa yang ada di Desa Tawangsari.


Modal permulaan berdirinya Sanggar Yaitu sebuah Konsep Ide Positif dan beberapa koleksi buku bacaan pribadi dan buku pelajaran usang yang tersimpan rapi di almari produksi sendiri produksi ayah tercinta sehingga buku-buku meski usang tetap terawat dengan baik dan bisa di gunakan, selaku ruang baca dan kegiatan berguru serta  perpustakaan pribadi di ruang kecil yang berukuran 5 X 3 m².


Berawal dari itu maka kami sekeluarga (aku, adik-adik saya dan istri dan di dukung kedua orang bau tanah tercinta) bermaksud mendirikan sanggar yang di dalamnya nanti menampung banyak sekali macam aktivitas salah satunya perpustakaan yang di Kelola secara Mandi dan bisa bermanfaat untuk Masyarakat Terutama untuk para Generasi yang nantinya  akan dibangun di lahan milik  eksklusif. karna menyaksikan masyarakat terutama pelajar desa tawangsari begitu memerlukan perhiasan ilmu penyeimbang antara ilmu agama dan ilmu umum serta aksesori ilmu di luar jam sekolah yang sudah ada serta sebagai penyemangat berguru.


Kondisi Kehidupan Masyarakat Desa Tawangsari


Melihat Kondisi Kegiatan ini penting untuk dikerjakan dan dikembangkan dengan adanya pertimbangan  yakni : Kondisi anak desa Tawangsari begitu memerlukan ilmu-ilmu pengetahuan serta pengalaman yang lebih luas yang sungguh penting dan perlu untuk di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi anak yang masih mengerjakan pendidikan dan warga masyarakat yang senantiasa mengembangkan kreativitasnya dalam bekerja dan berupaya dan bersaing sehat dalam bidangnya masing-masing. Sehingga dengan adanya Rumah Cagar Desa sebagai Media mencar ilmu Non Formal atau berbasis acara di luar jam sekolah yang di dalamnya terdapat beberapa Program dan Kegiatan mirip KBK_SB, Bank Sampah Anak, Pencak silat, Ketrampilan dan Perpustakaan dll.


Sanggar Rumah Cagar Desa Temanggung Sebagai ATAP Organisasi  yang di dalamnya memiliki Sup-sup Kegiatan yaitu : Tiga Program BSO dan Sembilan Menu Pokok Kegiatan mencakup :



  • Tiga Program BSO (Badan Semi Otonom)




  1. Perpustakaan (Sanggar Baca Penatas).




“Perpustakaan Sanggar Baca Penatas”.


Perpustakaan Sanggar Baca Penatas ini merupakan program pengembangan dari sanggar “Rumah Cagar Desa” Perpustakaan Sanggar baca penatas “Rumah Cagar Desa”  Sudah berjalan selama 4 Tahun pada permulaan tahun 2013 akan tetapi dalam melayani keperluan masyarakat perpustakaan sanggar baca peñatas masih banyak kelemahan dikarenakan keterbatasan kemudahan dan koleksi buku yang ada masih terbatas. Usaha demi usaha senantiasa kami kerjakan hingga pada kesudahannya Rumah Cagar Desa melakukan pekerjaan sama dengan pemerintah ialah PERPUSDA Kab. Temanggung untuk mampu meminjamkan buku dangan program Prusling.


Selanjutnya dalam pengelolaanya untuk melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan, kami anggota dan pengelola bantu-membantu menghimpun buku-buku yang sekiranya masih bisa dipergunakan dihibahkan untuk koleksi buku  perpustakaan. Menampung buku-buku yang dipinjamkan pemiliknya untuk disimpan dan ditambahkan di perpustakaan dengan syarat buku masih  menjadi milik yang bersangkutan. Pengumpulan buku-buku yang kami kumpulkan masih jauh dari kelayakan kerena kondisi fisik buku dan isi ialah buku bekas, bukan saja kekurangan buku, tapi kelayakan kesekretariatanpun masih sangat terbatas.


Usaha untuk pengembangan terus kami lakukan dengan dengan wangsit dan gagasan bagaimana agar bisa dengan segera kita mampu mendapatkan Buku. Lewat Media sosial Facebook FB. Twitter. Wabsite dll kami Promosikan Sanggar Rumah Cagar Desa dengan Berbagai Kegiatan-kegiatanya. Dan Program Perpustakaanya. Dengan Membuat Program Gerakan Sedekah Buku. Bulan Demi Bulan Kami Promosikan dan Pada alhasil banyak para donasi yang peduli untuk bisa menolong dalam bentuk Buku.


Pengalangan Buku juga kami selengarakan dengan cara kita membuka Stand Edukasi (Pameran Karya Barang Bekas Sekaligs Jualan karya) dalam potensi tersebut Rumah Cagar Desa Juga Membuka Gerakan Sedekah Buku.


“Cita -cita Perpustakaan Sanggar Baca Penatas”


Sanggar Baca Penatas sebagai salah satu upaya  untuk membuat kualitas individu pada sebuah bangsa. Untuk menumbuhkembangkan talenta baca tulis akan lebih manarik jikalau pihak-pihak yang bergerak dibidang pencerdasan bangsa, manghargai dan mamberiakn kesempatan bagi terciptanya minat daan talenta baca tulis. Dari sanalah kami berharap terciptanya iklimyang aman untuk mangarahkanbangsa Indonesia manjadi cinta akan ilmu pengetahuan. Dengan semangat yang sama, “Menyemarakan budaya baca”


Upaya2  Menciptakan Iklim Semangat Baca


Perpustakaan Sanggar Baca Penatas “RCD”



  1. Perpustakaan Umum


Buka 7 hari, Jam 07.30 –



  1. Lomba – Lomba


(Menulis puisi, Membaca Puisi, Mengambar, Mengarang, Bercerita dll)



  1. Bidik & Kejar Pembaca


( Keliling Kampung, Stand Buku, Stand Peringatan Hari2 Besar)



  1. Pusling Cabang RCD


(Oper Buku 3 Bulan Sekali Ke Cabang2 RCD)



  1. Koper Bok / Stand Literasi Anak Sekolah


(Istirahat Sekolah makan Buku)



  1. Adventure Book


(Kegiatan di alam sambil bawa Buku kesukaany)



  1. Grobak Literasi


(Memberikan Kesan Unik Kepada Masyarakat Dengan Berikan Inovasi kemudahan tembat Baca di Grobak yang Berisikan Menu Buku2 Bacaan)


“Tujuan Perpustakaan


Sanggar Baca Penatas Rumah Cagar Desa


Berdasarkan visi Kelompok Belajar Kreatif-Sinau bareng (KBK-SB) “Rumah Cagar Desa”  “Terciptanya Generasi Bangsa yang Berkarakter dan Berakhlak Mulia Tanpa Meninggalkan Tradisi Bangsa Serta Berjiwa Nasionalisme” maka dengan visi tersebut berencana untuk mewujudkan terbentuknya sebuah ruang perpustakaan yang menjadi pusat ilmu syar`i dengan koleksi Buku-buku Pengetahuan, Buku bimbingan usaha-usaha masyarakat,  kitab – kitab para ulama’, majalah – majalah, dan buletin Islami di desa Gondangan Tawangsari tembarak Temanggung.


Kegiatan ini diadakan dengan tujuan :



  1. Menciptakan iklim aktual di tengah penduduk dengan menyemarakkan budaya baca dan mencerdaskan penduduk serta membuatkan kreativitas desa Tawangsari melalui buku.

  2. Mengembangkan kreativitas bawah umur, cowok-pemudi dan masyarakat semuanya untuk menghasilkan SDM yang pintar, mampu berdiri diatas kaki sendiri dan unggul.

  3. Membangun minat baca anak, akil balig cukup akal dan orang renta desa Kranggan khususnya.

  4. Sebagai daerah penyaluran/pelayanan ilmu terhadap masyarakat agar lebih gampang memperoleh gosip yang dekat, mudah dijangkau, murah dan cepat.

  5. Mengoptimalkan sumber daya lingkungan secara berdaya guna dan sukses guna seiring dengan kemajuan IPTEK.

  6. Perbaikan dan pengembangan diri masyarakat.


 



  1. KBK_SB


Kelompok Belajar Kreatif Sinau Bareng


telah memiliki 1 cabang Yaitu KBK_SB 2 di desa Botoputih Kelurahan Botoputih,  dan (Dlm Proses) KBK_SB 3 di Desa Mengoro Kelurahan Mengoro , Insyaallah akan terus meningkat Di Seluruh Desa2.



  • KBK_SB 1 : Di Desa Gondangan Kel. Tawangsari (di Sanggar Induk)

  • KBK_SB 2 : Di Desa Botoputih Kel. Botoputih

  • KBK_SB 3 : Di Desa Mengoro Kel. Mengoro



  1. Bank Sampah (Anak KBK_SB)


“Bank Sampah KBK_SB “Rumah Cagar Desa”


Bank Sampah KBK_SB “Rumah Cagar Desa” ialah desain pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan namun yang ditabung bukan duit melainkan sampah yang berantakan di lingkungan, kali (pedoman sungai), sampah rumah tangga, dll. Di bank sampah KBK_SB “Rumah Cagar Desa” yang menabung atau yang menjadi nasabah adalah Anak KBK_SB dan Warga memiliki buku simpanan.


Inovasi ini timbul dari wangsit konkret penglola Rumah Cagar Desa (Abdurrohman Wahid) dalam upaya penyelamatan lingkungan dari kebiasaan-kebiasaan buruk penduduk   membuang sampah tidak pada tempatnya, di samping itu ini juga ialah sebuah sistem / cara proses pendewasaan Pengelolaan limbah sampah kering yang telah dilakukan oleh kelompok ibu dan anak KBK_SB secara Manajeman dengan cara mengolah sampah menjadi kerajinan bagi sampah yang mampu di manfaatkan dan yang tidak mampu di olah sendiri di jual di pengepol sampah , dengan maksud dan tujuan biar mampu bermanfaat bagi penduduk sekitar. sehingga mampu mengubah perilaku masyarakat serta dapat menambah nilai ekonomi bagi penduduk dan melatih kemandirian anak dalam belajar di luar jam sekolah serta sebagai proses belajar mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan , dan pembelajaran berkoperasi.


Proses inovatif ialah salah satu usaha insan dalam “mempertahankan” kelanggengan “hidup” di dunia.


Mobilisasi wangsit dan gagasan ialah bukan semata-mata karena ingin mengaktualisasikan diri dengan kata-kata. Tetapi merupakan hasil proses perenungan panjang atas apa yang didapatkan dari realitas keseharianya, yang kemudian menjelma menjadi sebuah pertentangan internal. Kecenderungan ini sebetulnya dalam konteks ilmu sosial disebut gerakan massa.



  • Sembilan Menu Pokok Kegiatan (Pembelajaran)



  1. Agama (Pemahaman dan Penanaman Aqidah ASWAJA)

  2. Olah Raga ( Sepak Bola, Tenis Meja, Senam Ahad Pagi)

  3. Keterampilan (Kerajinan Barang Bekas)

  4. Pencak Silat (Pagar Nusa, Merpati Putih)

  5. Seni dan Budaya, (Teater Epos, Permainan Tradisional, Solawat Rebana)

  6. Pramuka Anak Desa (Penanaman Jiwa Nasionalisme dan Patriotisme, dan Out Bond )

  7. Pengembangan Bakat & Mental

  8. WAPALHUT “Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Temanggung” (Sebagai Wadah Untuk Pemuda/Pemudi Yang Suka Olah Raga Naik Gunung)



  • Penanaman Generasi Peduli Lingkungan,

  • Baksos (Susur Sungai, Bersih Kampung)

  • Penghijauan



  1. Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi.



  • BroBrial (Brouwsing Berita Aktual ) Sebgai Wadah untuk anak2 Muda guna Pengarahan Penggunaan Internet secara Positif.


“Dalam Komunitas BroBrial ini anak2 diarahkan bagaimana menggunakan Internet posif, diarahkan cinta Menulis dan untuk Anak Kelas SMP di kenalkan dengan Bloger dan untuk Tingkat Sekolah Menengan Atas telah Kita coba Kenalkan Tentang Wabsite serta anak/pemuda di kenalkan dengan banyak sekali akomodasi yang bisa di manfaatkan untuk kegiatan2 posif dan anak terfasilitasi WIFI gratis dengan syrat harus masuk Menjadi Komunitas BroBrial”.


Keberadaan dan kondisi Desa Tawangsari


Berangkat dari kenyataan tersebut, desa Tawangsari Tembarak Temanggung  yang merupakan sebuah desa yang jauh dari fasilitas penunjang pendidikan seperti perpustakaan dan keberadaanya yang jauh dari perkotaan atau lebih tepatnya di lereng Gunung Sumbing dan bila ada perpustakaan yang dekatpun tidak dapat melayani semua masyarakat secara maksimal.


Sebagian dari anggota penduduk desa Tawangsari Tembarak Temanggung juga masih menjalani pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak, hingga sekolah tinggi tinggi, ditambah lagi dengan adanya kalangan Tani, kelompok PAUD, kelompok Pengrajin, golongan ternak dan kalangan PKK, ANSOR, Muslimat, Fatayat, IPNU-IPPNU, Forum Komunikasi Pemuda-Pemudi Desa (FKPPD), Karang Taruna, Kelompok Belajar Kreatif_Sinau Bareng “ KBK_SB “  dan yang lain yang kesemuanya ini selalu aktif dalam pengembangan diri baik dalam kelompoknya maupun individu, untuk terus berkarya, berusaha dan berwiraswasta.Dari bagian masyarakat desa Tawangsari Tembarak Temanggung ini pastinya sungguh berkaitan atau tidak lepas dari sarana pembimbing yang berbentukbuku. Maka dari itu, kami pengelola Sanggar Baca Penatas “Rumah Cagar Desa” Temanggung menggagas pendirian Perpusstakaan Umum dan Mandiri sebagai salah satu sarana pendukung untuk menyanggupi keperluan buku bagi masyarakat, yang kami beri nama Perpustakaan Sanggar Baca Penatas “Rumah Cagar Desa”. Selain itu Sanggar Rumah Cagar Desa  ini diharapkan dapat menjadi salah satu jalan untuk mencapai SDM yang berkualitas dimasa mendatang.


 


VISI-MISI RUMAH CAGAR DESA


Visi :

Terciptanya Jati Diri Generasi Bangsa yang Berkarakter dan Berakhlak Mulia tanpa   Tradisi Bangsa Serta Berjiwa Nasionalisme.


Misi :



  • Membentuk Generasi Luhur dalam Budi Tinggi dalm Prestasi

  • Mencoba Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berfikir, Berkarya, Bekerja dan Bersikap serta Berkomunikasi selaku salah satu aspek penting kecakapan hidup.

  • Menciptakan iklim inovatif dan semangat belajar

  • Berupaya merealisasikan desa Literasi, Advokasi dan Edukasi.

  • Menumbuhkan genesasi peduli dan cinta kepada alam.

  • Mengelola Sanggar Rumah Cagar Desa dan perpustakaan dengan professional

  • Penambahan koleksi maupun sumber-sumber info untuk kenaikan berita

  • Menciptakan suasana mencar ilmu yang tenteram, mengasyikkan, tertib dan disiplin.

  • Peningkatan layanan untuk kecepatan dalam akses dan peningkatan fasilitas agar gampang dalam penelusuran koleksi materi pustaka.


  


SUSUNAN PENGURUS


“RUMAH CAGAR DESA” KBK_SB DESA TAWANGSARI


 


Penasehat                               : Kepala Desa Tawangsari


Penglola Rumah Cagar Desa  : M. Abdul Rohman Wahid, S.Pd. I


Sekretaris                                : Khabib Mustofa, S.Kom.I


Bendarahara                           : Anita Atminingsih,S.Pd.I



  • Departemen Badan Semi Otonom :



  1. Perpustakaan (Sanggar Baca Penatas)



  • Anita Atminingsih,S.Pd.I

  • Nailatus Saidah



  1. KBK_SB (Kelompok Belajar Kreatif Sinau Bareng)



  • KBK_SB 1 Indok ( Gondangan Kel. Tawangsari)


Ketua : M. Muhaimin (Mahasiswa)



  • KBK_SB 2 Cabang (Ds. Botoputih Kel. Botoputih)


Ketua : M. Khirun Nasiri S.HI



  • KBK_ SB 3 Cabang (Ds.Mengoro Kel. Mengoro)


Ketua   : M.  Hidayat Tri Atmaja (Mahasiswa )



  1. Bank Sampah (Bank Sampah Anak KBK_SB)



  • Muhammad Bahrun Amin

  • Nisa Azkiya

  • Devisi Kegiatan





















1.      Agama


–          Muslikhin, S. Ud.


–          Masfufatun Nisak


 

6.    Seni dan Budaya, (Teater Epos, Permainan Tradisional)


–          Kabib Mustofa,S.Kom.I


–          Ahmad Najibudin

2.      Olah Raga (Sepak Bola. Tenis Meja, Senam dll)


–          M. Sahrul


3.      Teknologi Informasi dan Komunikasi


–          Normah Hamid Al-Qodiri, S.T


–          M.Agus Munif S.Kom.I

7.    Pramuka Anak Desa


(Out Bond, Peduli Lingkungan)


–          Nur Masruroh


–          Nuroh Suci Ambarwati


–          Rifka Ali Mahfudhin

4.      Pencak Silat (Pagar Nusa)


–          Susilo


–          Musyarofah

8.    Pengembangan Bakat & Mental


–          Ahmad Khudhori, S.Pd.I


–          Risti

5.      Ketampilan (Kerajinan Barang Bekas)


–          Dian Kamilaturrohmah


–          Maritha KH


–          Nur Jazilah

9.    WAPALHUT


–          M. Ali Solikhan


–          Nafis Khoerudin


 


 


Anggota                      :



  1. Anak didi yang Ikut Belajar Di KBK_SB “ Rumah Cagar Desa “

  2. Penggunjung Perpustakaan Sanggar Baca Penatas

  3. Nasabah Bank Sampah Rumah Rumah Cagar Desa


Anggota Relawan      :



  1. Anggota Pramuka Sekolah Menengan Atas ISLAM SUDIRMAN

  2. Pemuda Kompeten (Pemuda Desa, IPPNU, Karang Taruna, dan Alumni Perguruan Tinggi )


 


JUMLAH ANGGOTA :

















































No Jumlah Anggota
1Anak didi yang Ikut Belajar Di KBK_SB “ Rumah Cagar Desa “ 
Jumlah Anak KBK_SB 1 (Induk)47        Orang
Jumlah Anak KBK_SB 2 (Cabang)27        Orang
Jumlah Anak KBK_SB 3 (Cabang)
2Anggota Perpustakaan Sanggar Baca Penatas


Jumlah Anggota Penggunjung Perpustakaan

 


 


113      Orang

3Nasabah Bank Sampah Rumah Cagar Desa


Jumlah Nasabah Bank Sampah Umum (Mandiri)

 


 


17        Orang

4Penggurus dan Relawan26        Orang
Jumlah Seluruh Anggota       230       Anggota

 


 


Pengelolaan Sanggar Baca Penatas Rumah Cagar Desa


Secara Mandiri 


Dengan Mengelola Bank Sampah.


Kaprikornus Segala Kebutuhan untuk Organisasi Kita Dengan Pengelolaan Sampah dan Belum Mempunyai Donatur Tetap


 


0 Response to "Sampah Alternatif Untuk Pendidikan Rumah Cagar Desa Temanggung"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel