Upaya Desa Karang Bunga Mendorong Diversifikasi Perjuangan Bumdes

Gambaran Umum


Kawasan transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Cahaya Baru, Kabupaten Barito Kuala, seluas 52.150 hektar dihuni sekitar 50.000 jiwa dengan 12.000 kepala keluarga (KK). Sebagian besar penduduk mengandalkan mata percaharian dari usaha pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan sebagian kecil peternakan.






























Nama penemuan:Produk es krim dan diversifikasi perjuangan BUMDes.
Pengelola:BUMDes Berkah Bersama
Lokasi/alamat:Desa Karang Bunga, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Contact person:Agus Supriyadi (Sekdes Desa Karang Bunga)
Telepon/HP/email:+62 812 5142 7894

Secara administratif, terbagi dalam 5 Satuan Kawasan Permukiman (SKP) dengan pusat kemajuan Jejangkit Pasar, Tabing Rimbah, Danda Jaya, Sungai Gampa, dan Karang Bunga.


Program Jangkah Menengah Desa


Pada 2017, Pemerintah Desa Karang Bunga berorientasi mewujudkan diri sebagai desa agrowisata yang tentram, maju, sejahtera dan berkeadilan. Semua langkah dan strategi sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).


Program pemberdayaan penduduk digenjot untuk menggarap kenaikan SDM, SDA, dan ekonomi penduduk . Penyelenggaraan pemerintahan dikerjakan secara transparan dan akuntabel, tergolong pelayanan masyarakat yang prima.


Pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan mengedepankan partisipasi dan gotong royong masyarakat. Slogannya majune Deso Karang Bunga gumantung wargo guyup rukun, makaryo sapodo podo.


Bumdes Berkah Bersama


Desa Karang Bunga sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diberi nama BUMDes Berkah Bersama. Pembentukannya dilatarbelakangi keinginan untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan perekonomian daerah biasanya, perekonomian desa pada utamanya serta mengadakan kemanfaatan biasa berupa penyediaan jasa bagi hajat hidup masyarakat desa.


Pada tanggal 17 Nopember 2013, diadakanlah rapat penggalangan dana masyarakat yang didatangi oleh Kepala Desa, para pegawanegeri Desa, LPM, BPD, ketua-ketua RT, tokoh dan perwakilan penduduk serta pendamping dari Propinsi dan Kabupaten. Dana tersebut lalu digulirkan lewat acara usaha simpan pinjam.


Selain unit perjuangan simpan pinjam, BUMDes juga memiliki unit-unit perjuangan simpan pinjam padi dan pembelian padi, penggemukan sapi, pengelolaan air bersih, jasa alat dan mesin pertanian, pasar desa, pengelolaan gedung serta pengembangan produk desa.


Produk Unggulan Desa


Salah satu produk diversifikasi perjuangan bumdes yang mau dikembangkan yakni es krim jeruk. Produksi jeruk yang berlimpah sudah mendorong mahasiswa KKN dari Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) memperkenalkan inovasi cara pengerjaan es krim dengan bahan baku utama 350 ml air jeruk yang diperas dari sekitar 10 buah jeruk.


Bahan lain yang digunakan 1 ons gula, 5 sendok tepung maizena, 1 kaleng susu kental manis, 270 ml air matang serta pengembang, garam dan topping secukupnya. Es krim tersebut dijual Rp 3.000 per cup kecil, sementara ini pasarnya masih di sekitar desa.


Untuk mendukung efektivitas pemasaran yang dikerjakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Bersama, Pemerintah Desa bermaksud mempublikasikan peraturan desa (perdes) biar setiap acara yang berlangsung desa ini menggunakan menu buah jeruk dan es krim jeruk produksi local merk Anak Petani ini yang dikontrol ibu-ibu PKK Desa Karang Bunga.


Sedangkan pengelolaan air bersih ialah warisan dari proyek PAMSIMAS yang sekarang diserahkan kepada BUMDes. Unit ini melayani sekitar 100 pelanggan yang tersebar pada 20 Rukun Tetangga (RT).


Setiap pemakaian satu meter kubik dikenakan biaya Rp 2.000,-, sedangkan ongkos beban sebesar Rp 3.000,-. Air baku berasal dari sungai yang ada di desa tersebut, lalu disaring dan dibersihkan dalam instalasi yang khusus dibangun untuk itu.


Bumdes Membantu Masyarakat


Hingga ketika ini, simpan pinjam dan pembelian padi masih menjadi andalan dan sumber pemasukan utama BUMDes. Unit perjuangan ini mampu menyerap sekitar 1200 kaleng beras yang diproduksi petani. Satu kaleng ekuivalen dengan 11 kg beras sehingga total buatan yang dikelola pemasarannya sekitar 13 ton.


Pada demam isu tanam, BUMDes menawarkan pemberian pada petani sebesar Rp 2 juta untuk membeli pupuk. Pada masa panen, beras bikinan petani dibeli oleh BUMDes dengan harga pasar, sebagian dipotong untuk pembayaran pemberian.


BUMDes tidak mengenakan bunga santunan, tetapi memperoleh laba dari selisih harga penjualan dan harga pembelian. Beras dari varietas setempat Karang Dukuh dan Siam ini disimpan atau dijual tunda sampai harga dianggap menguntungkan. Dibeli pada masa panen senilai Rp 60 ribu per kaleng, lalu dijual sekitar awal tahun ketika harganya meraih Rp 80 – 95 ribu.


Menurut informasi pengelola BUMDes, modal permulaan yang digunakan dalam perjuangan ini berasal dari hasil penggalangan dana penduduk dan aksesori dari dana desa. Keuntungan dari diversifikasi usaha bumdes ini sudah dipakai juga untuk mensubsidi unit-unit perjuangan lain yang belum menguntungkan atau masih tahap rintisan.


0 Response to "Upaya Desa Karang Bunga Mendorong Diversifikasi Perjuangan Bumdes"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel