Lima Alasan Desa Ponggok Jadi “Desa Miliarder”
Menjadi Desa Miliarder dari Pariwisata
Desa Ponggok yang mendapatkan julukan desa miliarder sekarang menjadi tujuan wisata utama mata air atau umbul di Kabupaten Klaten. Pendapatan desa ini terutama berasal dari pariwisata, yang bernilai miliaran per tahun. Pengunjung dapat menikmati wisata alam dan mengikuti scuba diving menggunakan snorkel sampai ke dasar sambil memperhatikan ikan di dalam air.
Ponggok sebagai desa miliarder tidak lepas dari sosok yang memberi inspirasi perubahan. Sebuah desa kecil yang mempunyai potensi umbul dan menjadikan alam sebagai desa rekreasi. Ia yaitu Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono, S.H. Pada tahun 2007. Beliau mengaku biasa mencari segala jenis gosip lewat internet.
Dulu, saya terinspirasi dari kampung Tionghoa, ya. Provinsi Guangdong. Mereka cuma ingin melaksanakan perjalanan ke bandara, warga naik helikopter. Mereka memiliki kemudahan manufaktur baja paling besar di dunia. Ini memiliki kawasan wisata yang merupakan replika dari lokasi lain, itu hadir. Inspirasi tidak sama dengan melihat apa yang hadir dan berlaku di sini.
Dia memperhatikan bahwa sebuah desa dapat dibangun dengan cara ini, tanpa meninggalkan identitas permanen selaku sebuah desa. Termasuk Daihatsu, ini kota. Dari Jepang. Kemampuan membaca mirip itu. Ini terkait dengan desa. Mungkin desa Eropa juga dianggap sebagai entitas yang terpisah. Ya, dari pandangan baru yang mampu mereka capai, saya mencoba Ponggok. Semuanya didokumentasikan dalam misi dan visi yang beliau kejar sebelum terpilih menjadi kepala desa. Tujuan kami menimbulkan Ponggok sebagai destinasi rekreasi yang mandiri. Yang dapat secara efektif memanfaatkan potensi desa secara berkeadilan, berbudaya, maju dan berwawasan lingkungan. Ini pernah menjadi cita-cita kami. Bagaimana dengan Ponggok, daerah yang sebelumnya tidak dikenali oleh masyarakat. Kini RW tersebut telah didokumentasikan mempunyai tempat rekreasi di Ponggok, RW.

Lima Aset Dasar Membangun Desa Ponggok (Desa Miliarder)
Adapun dari lima aset yang menciptakan ponggok menjaid desa miliarder adalah sumber daya alam, tenaga kerja, sumber daya sosial, infrastruktur memadai, dan keuangan.
Sumber Daya Alam
Wilayah Klaten atau Desa Ponggok terletak di dekat dua kota besar, yakni Yogyakarta dan Solo. Desa Ponggok terletak di dataran rendah antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Yang diberkahi dengan mata air atau umbul. Sumber daya alam ini ialah aset dasar yang pertama. Ponggok yang mengerti potensinya, namun belum sukses memanfaatkannya.
Dia mulanya menjabat dengan perangkat desa masih kurang pemahaman yang terperinci perihal apa data yang baik dapat dipakai, apakah mampu mengarah ke desa yang sejahtera atau tidak, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Selain itu, Mulyono mulai mengajak koordinasi dengan mahasiswa UGM Yogya (Universitas Gadjah Mada) untuk menolong. Ia kemudian meminta civitas akademika melakukan pemetaan data. Pihak sekolah meresponnya dengan menyelenggarakan KKN tematik di Desa Ponggok.
Awalnya, kami tidak membahas apapun. Memang kenapa sobat-teman tidak menciptakan program yang memperbaiki database di desa? Ini akan memungkinkan program untuk memperbaiki database. Mari kita identifikasi potensi desa ponggok, apa masalahnya, berapa yang bermasalah terjerat rentenir, berapa pengangguran. Dia lalu bertanya, “Hanya itu yang saya butuhkan,” tambahnya.
Proses pembentukan sebuah daerah atau desa dapat diibaratkan mirip penulisan skripsi. Langkah pertama adalah mengidentifikasi data. Kembangkan strategi dan ikuti dengan tindakan nyata. Komitmen yang kuat terhadap visi dan misi cuma bersifat teoritis bila tidak ada implementasi di lapangan. Inilah kesusahan bahu-membahu.
Menurutnya, kepala desa, bupati, atau gubernur wajib menciptakan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah). RPJM mempunyai kesepakatan regulasi yang akan berlangsung selama enam tahun ke depan. Berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan untuk usaha ini. Satu-satunya peran yang tersisa yakni menentukan bahwa tujuan yang dimaksud dapat tercapai. Diakuinya, kelemahan desa dikala ini terutama pada kelemahan profil dan monografi yang kadang kurang besar lengan berkuasa untuk menggambarkan kondisi bahu-membahu secara akurat.
Padahal, dari profil dan monografi, Anda bisa mengarahkan desa ke arah jenis pembangunan yang mau dijalankan. Apakah itu lokasi industri, budaya atau wisata, misalnya.
Tenaga Kerja
Sumber daya kedua ialah karyawannya. Mulyono memastikan untuk membangun desa jangan terlalu mengandalkan eksistensi dana desa yang disediakan. Jika aset yang dimiliki sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung inisiatif desa. Jika Bung Karno meminta biar sepuluh cowok direkrut untuk mengubah dunia, orang-orang ini akan diperhitungkan. Kami identik. Di lokasi yang serupa.
Dibutuhkan 10 perjaka, namun mereka yakni arsitek, mahir teknis, dan andal pertanian. Perencanaan pertanian dari hulu ke hilir seperti dengan apa. Sampai dikala itu, hingga produksi, sampai pasar. Ke mana tujuan memancing, ke mana tujuan pariwisata, sangat menarik untuk diamati.
Dalam pelaksanaannya, Mulyono mengaku kesusahan dengan sumber daya insan. Dia lalu membuat acara yang cuma melayani satu siswa. Ia mencari dana untuk mahasiswa yang nantinya akan mendampinginya di Desa Ponggok. Ini tergolong upaya untuk merenggangkan masalah kesehatan masyarakatsetempat, misalnya.
Sumber Daya Sosial
Sedangkan yang ketiga adalah sumber daya sosial. Secara historis, tidak ada Jamkesmas yang bisa langsung meraih warga desa karena sulitnya pendataan, utamanya terkait Jamkesdes. Pada risikonya, sukar untuk memetakan sekaligus menanggulangi persoalan tersebut supaya menjadi suatu potensi. Bagaimana kita menerjemahkan masalah menjadi potensi.
Ini dulunya pengelolaan pembuangan sampah. Hari ini, ini yaitu tujuan wisata yang populer. Itu reservoir kemarin di sebelahnya. Sama saja, sebelumnya berfungsi sebagai daerah pembuangan sampah. Sementara itu, sumber daya sosial sudah dimiliki bangsa Indonesia semenjak zaman nenek moyang.
Sejak dulu di desa ini, kalau ada yang sakit atau ada yang meninggal dunia, tergolong yang sedang membangun rumah, dianggap sebagai aset sosial yang signifikan. Jenis kerja sama yang melibatkan tenaga dan dana ini merupakan manfaat sosial yang mampu ditingkatkan lebih lanjut dalam tujuan bersama.
Ia mengakui, ketika ini seluruhnya sedikit tergerus karena masyarakat sudah terbiasa menerima subsidi pemerintah.
Infrastruktur Memadai
Yang keempat ialah aset: ketersediaan infrastruktur. Setiap desa telah mempunyai infrastruktur fisik yang terdiri dari jalan dan jembatan sejak jaman dulu. Semua ini memiliki nilai ekonomi, sosial dan peningkatan. Tinggal bagaimana suatu desa bisa mengoptimalkannya. Jika Anda mengawali konstruksi dari awal, Anda mampu membayangkan berapa ongkosnya. Namun, sering kali kita sudah punya jalan tapi tidak mau merawatnya, ada jembatan namun kita tidak mau merawat jembatan itu. Ini masalahnya, benar?
Keuangan
Yang terakhir ialah aset keuangan. RAB (Rencana Anggaran dan Belanja)nya berapa?. Sebenarnya, jika kita ingin ini digabungkan, itu akan mempunyai efek signifikan. Inilah yang kami gunakan kemarin untuk mulai membangun Ponggok sehingga bisa menerima julukan sebagai desa miliarder ketika ini. Kami akan memusatkan kelima sumber daya ini.
0 Response to "Lima Alasan Desa Ponggok Jadi “Desa Miliarder”"
Post a Comment