Menelusuri Embung Desa Karangan

menelusuri-embung-desa-karangan menelusuri-embung-desa-karangan


Ketika kami sosialisasi wacana 4 Prioritas Kemendesa adalah Prukades, BUMDesa, Embung Desa, dan Sorga Desa dalam Musyawarah Desa di Desa Karangan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, kami menerima balasan dari peserta musayawarah, terutama terkait embung. Mereka menyampaikan berita bahwa Desa Karangan sudah mempunyai embung, namun tidak termanfaatkan, selain sebab adanya sebagian bangunan fisik yang retak dan amblas, menurut perhiasan dari perangkat desa bahwa status dari embung itu sendiri juga tidak jelas.


Dari berita yang kami dapatkan pada ketika musyawarah desa tersebut, kami tertarik untuk menelusuri lebih lanjut terkait eksistensi embung di desa Karangan tersebut. Beberapa hari lalu kami berkordinasi dengan Pendamping Ahli (PA) Kabupaten Jombang dan disepakati untuk survey lokasi embung Desa Karangan. Kami juga kordinasi dengan pihak Kecamatan Bareng dan pihak Pemerintah Desa Karangan untuk bahu-membahu survey lokasi embung karangan.


Dihari yang telah ditentukan, yakni Rabu (26/7/17) PLD, PD, PA, bareng Kepala Desa Karangan (Ibu Jumirah) dan Sekretaris Desa Karangan (Pak Ridho) menuju lokasi embung yang posisinya berada di dataran tinggi wilayah Karangan Wetan tersebut, berjarak sekitar 2,5 KM arah timur dari Kantor Desa Karangan. Lokasi embung yang berada di atas bukit menjadikan perjalanan menuju embung tersebut cukup menyebabkan kami berkeringat. Setelah sampai lokasi embung, terdapat papan perayaan supaya tidak memasuki area embung yang kedalamannya 3 meter tersebut, terdapat kawat berduri yang mengelilingi embung tersebut, dari bentuknya yang persegi diperkirakan ukurannya yaitu 10 x 10 meter.


Disitu kami coba gali gosip dari Kepala Desa dan Sekretaris Desa, baik sejarah maupun sumber dananya, tapi lagi-lagi berita juga masih sangat terbatas. Info sementara dikala itu yakni embung itu dibangun oleh pihak ketiga dan diberikan kepada desa, namun tidak ada bukti dokumen sama sekali. Kami pulang dengan rentetan pertanyaan yang belum kami peroleh jawabannya.


Selang beberapa hari lalu kami coba gali berita kembali kepada Sekretaris Desa Karangan, sebab ia masih baru menjadi Sekdes risikonya ia menanyakan kepada Kepala Desa, Kepala Desa yang menjabat ketika ini juga tidak tahu persis ihwal kenapa dan bagaimana embung itu ada sebab embung itu dibangun pada kala kepemimpinan kepala desa sebelumnya, kebetulan kepala desa sebelumnya ialah bapak Sugioto yakni suami dari Ibu Jumirah kepala desa yang kini. Akhirnya Pak Sugioto bercerita asal-permintaan embung tersebut terhadap ibu Kades dan Sekdes, yang alhasil dicetikan terhadap kami.


Awalnya desa dikumpulkan dikecamatan, entah kapan tepatnya, yang jelas dikala itu diinformasikan bahwa ada pemberian embung untuk desa, pilihannya yaitu desa Pakel atau desa Karangan. Desa mana yang mampu menyediakan lahan untuk membuat embung, maka desa itu yang menerima embung itu. Akhirnya desa Karangan yang mendapatkan embung itu karena pak Sugioto kepala desa dikala itu, bisa menawarkan lahan untuk pembangunan embung tersebut. Tanah itu yaitu milik individual yang tinggal di luar desa Karangan (entah dimana tepatnya) dan tanah itu tidak terlampau dimanfaatkan, lewat orang kepercayaan sang pemilik tanah akibatnya tanah itu dipersilahkan untuk dimanfaatkan oleh desa, dan informasinya dikala itu sang pemilik tanah menyampaikan “silahkan tanah itu dipake selama untuk kepentingan masyarakat”, ijin itu diberikan juga tidak ada bukti tertulis.


Akhirnya proyek embung di kerjakan oleh pihak luar tanpa melibatkan desa atau masyarakat sekitar, pihak desa cuma diminta untuk menawarkan konsumsi pekerja saja. Singkat cerita embungpun jadi dan setelah jadi juga tidak ada program serah terima maupun penunjuktanganan dokumen apapun terkait embung tersebut. Sejak dibangun hingga dikala ini embung belum termanfaatkan dan belum terperinci fungsi dan mekanisme pemaikannya, sampai jarak beberapa tahun embung-pun retak dan amblas.


Dari yang disampaikan warga dan pemerintah desa, sebetulnya desa karangan sungguh membutuhkan adanya embung atau ketersediaan air, baik itu air higienis maupun air untuk lahan pertanian. Diharapkan dengan gosip singkat ini bisa merealisasikan adanya embung yang pantas dan terperinci peruntukannya, supaya mampu meningkatkan kemakmuran masyarakat desa karangan.


Inovasi memfungsikan kembali Embung untuk Irigasi Pertanian dan Wisata


Bagi para pihak yang pro petani, tentu menaruh keinginan tinggi dengan adanya anutan Dana Desa ke desa memberi manfaat bagi petani. Salah satu ukurannya sederhana adalah ada alokasi anggaran dari pos Dana Desa untuk menjawab kebutuhan petani. Sebagaimana sudah disinggung di atas, di samping tentangan pasar komoditas pertanian yang belum adil pada petani, air yaitu satu unsur utama lainnya yang dibutuhkan oleh petani di Desa Karangan. Untuk menjamin ketercukupan air pertanian, petani-petani di Desa Karangan, kesusahan susukan air. Pertama kawasan pertanian yang bersifat tadah hujan. Kedua, infrastruktur irigasi yang belum mencukupi. Dan ketiga, sumber-sumber mata air yang relative jauh dari kawasan pertanian.


Itulah lalu yang mendasari perlunya diberdayakan embung yang ada didesa Karangan. Yang sekarang belum berfungsi baik dalam mempertahankan ketercukupan air bagi pertanian didesa karangan.


Selain itu, karena embung ini terletak didaerah yang rimbun dan berudara sejuk, juga berpanorama mempesona, maka tahap berikutnya terfikir oleh beberapa tokoh masyarakat untuk dikembangkan menjadi semacam kawasan wisata mini yang hanya menyediakan kuliner cepat saji, minuman hangat seperti kopi dan lain-lain. Sehingga kemudian muncul gagasan untuk dibangun beberapa petak warung/kios dan beberapa area selaku kawasan duduk dan menikmati pemandangan sambil menikmati pilihan menu yang ada.


Dalam bayangan penduduk desa Karangan diharapkan perlahan tetapi niscaya daerah ini menjadi daerah yang mempesona untuk dikunjungi oleh sekurang-kurangnyawarga desa karangan sendiri yang sedang ingin menikmati kesejukan sambil menikmati kuliner dan minuman yang tersedia diwarung.

Melihat pertumbuhan ini maka pemerintah desa dibantu oleh BPD dan Masyarakat yang peduli pada tahap selanjutnya akan menggagas untuk mengalokasikan anggaran yang dimiliki oleh desa untuk terus merevitalisasi adanya embung sekaligus mempercantik area sekitar embung desa karangan menjadi tempat yang kian menarik untuk dikunjungi. Termasuk perbaikan terusan jalan menuju lokasi, area parkir dan sport-sport untuk berpangku tangan bersama keluarga, sobat dan lain-lain.


Dengan begitu diharapkan akan mampu mendatangkan tambahan pemasukan bagi desa.


Originally posted 2017-08-24 13:06:27.

0 Response to "Menelusuri Embung Desa Karangan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel