Desa Budpekerti Kemiren Mengolah Tradisi Dan Etika Menjadi Sumber Pemasukan Masyarakat
“Tidaklah lengkap kalau rekreasi ke Kabupaten Banyuwangi tanpa menyaksikan Desa Kemiren” Kalimat di atas sungguh pas diungkapkan bila traveling ke Banyuwangi tanpa mendatangi Desa Kemiren. Desa Kemiren yaitu icon yang mewakili suku asli Banyuwangi ialah Suku Oseng.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=HtN063M-FEQ]
Secara administratif Desa Kemiren masuk Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Secara historis-geneologis-sosiologis Desa Kemiren masih menawarkan tata kehidupan sosio-kultural Osing sehingga pada kurun kepemimpinan Gubernur Jawa Timur dijabat Basofi Sudirman, Desa Kemiren ditetapkan menjadi tempat wisata Desa Adat Osing.
Nama Inovasi | Desa Wisata Kemiren |
Pengelola | Pemerintah Desa Kemiren |
Alamat | Jl. Perkebunan Kalibendo No. 238, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur |
Penanggung Jawab | Lilik Yuliati (Kepala Desa Kemiren) |
Kontak | (0333) 410422 |
kantordesakemiren@gmail.com | |
Website | http://kemiren.com |
Lokasi Desa Kemiren sangat strategis karena berada di jalur daerah rekreasi Kawah Ijen. Desa ini memiliki luas 117.052 m2 memanjang hingga 3 km yang di kedua sisinya dibatasi oleh dua sungai, yaitu Sungai Gulung dan Sungai Sobo yang mengalir dari barat ke arah timur.
Wilayah desa dibelah oleh jalan aspal selebar 5 meter yang menghubungkan desa ini dengan Kota Banyuwangi di segi timur dan pemandian Tamansuruh dan ke perkebunan Kalibendo di sebelah barat.
Untuk menempuh pendidikan sekolah menengah, penduduk Desa Kemiren harus menempuhnya di luar desa, adalah di ibukota kecamatan yang berjarak 2 km atau ke Kota Banyuwangi yang berjarak 5 Km. Dalam perkembangannya,
Berkat pertolongan dan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Desa Kemiren mampu membuatkan rekreasi desa dipadu dengan budaya. Inovasi ini bisa mengembangkan pendapatan orisinil desa sekaligus taraf hidup masyarakat desa.
Dalam waktu singkat, kunjungan turis domestik melambung 161 prosen. Pada 2010, contohnya, tercatat 651.500 turis berkunjung. Pada 2015, jumlahnya menjadi 1,7 juta turis. Hal yang serupa terjadi pada kunjungan pelancong mancanegara yang meningkat 210 prosen.
Tata kelola Desa Adat Kemiren dikerjakan secara swakelola, dimasak dan dimanagerial, oleh pemangku adat lokal dengan disokong sarat oleh masyarakat.
Pelayanan yang diberikan secara eksklusif difasilitasi oleh masyarakat, mulai dari penginapan, makan, tamu akan dilayani eksklusif oleh penduduk , bermalam di rumah penduduk , makan di rumah masyarakat, masakan khas yang disajikan adalah makanan yang sehari-hari dioleh oleh penduduk , biar tamu betul-betul merasakan gaya hidup dan budaya keseharian penduduk Oseng.
Dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk penduduk , merupakan managerial yang mungkin agak sulit diimplementasikan di daerah lain. Namun, masyarakat Desa Kemiran hal itu bukanlah hal yang aneh alasannya adalah mereka gembira dengan desa adatnya.
Indonesia ialah gudang desa adat, banyak kesempatanyang belum terolah dan ter-expose, seharusnya telah terbaca sebagai kesempatanyang mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat. Mari berguru dari Desa Kemiren sudah banyak wisatawan abnormal maupun lokal dari provinsi lain yang mencar ilmu untuk mengurus desa adatnya menjadi desa desa memiliki potensi.
Dengan Budaya, masyarakat akan terlibat, pemuda akan terlibat, pemerintah akan terlibat, adanya regenerasi mempertahankan warisan leluhur budaya asset bangsa, adanya kearifan setempat yang tersadar, adanya geliat ekonomi baik pribadi maupun tidak langsung. Dengan budaya akan banyak hal yang bisa berimpact langsung dengan penduduk .
Hal yang paling penting dalam menjaga budaya atau budpekerti desa yaitu dengan regenerasi, Dan hal yang paling menyenangkan dari beberapa desa yang memiliki lokasi wisata di Banyuwangi adalah secara otomatis akan mempromosikan desa wisata/budpekerti lainnya.
Originally posted 2017-08-24 12:56:04.
0 Response to "Desa Budpekerti Kemiren Mengolah Tradisi Dan Etika Menjadi Sumber Pemasukan Masyarakat"
Post a Comment