Desa Sugihwaras Atasi Masalah Air Higienis Dengan Kajian Teknologi Sumur

Warga Desa Sugiwaras protes layanan air higienis ke balai desa. Pengelola air higienis, Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) menyikapi unek-unek konsumen. Mereka mengkaji sumber air higienis bagi warga Sugiwaras, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.


Setiap kemarau, warga mesti rela menunggu usang air sampai ke tempat tinggal. Kegiatan rutinitas, seperti mandi, basuh, kakus, dan masak pun terkendala. Puncaknya terjadi pada 2007, dikala kemarau panjang sampai lima bulan, pasokan air sungguh sedikit. Akhirnya, mereka melayangkan protes.



s



















Nama InovasiTeknologi Sumur Bor untuk Atasi Masalah Air Bersih
PengelolaHimpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) Desa Sugiwaras
AlamatDesa Sugiwaras, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
Kontak

  1. Tarmudi (Ketua Unit Pengairan HIPPAM BUMDes Aneka Usaha) – +62-823-3052-6350

  2. Cipto (Ketua BUMDes Aneka Usaha) – +62-852-5941-8150



Tujuh tahun sebelumnya, dikala membuat sarana air higienis pada 2000, HIPPAM, yang kini menjadi bab unit perjuangan BUMDes, belum mengantisipasi kemarau panjang. Mereka belum mengkalkulasikan dampak kemarau pada sumur air.


Sebagai solusinya, HIPPAM melaksanakan kajian yang melibatkan tenaga profesional. Mereka ingin memastikan perbaikan sumur menggunakan teknologi yang sempurna pada satu-satunya sarana air higienis yang dimiliki desa tersebut. Melalui kajian ini, sumber problem macetnya air dapat ditemukan sehingga pengalokasian dana menjadi sempurna target.


Sumber pasokan air higienis ke seluruh pelanggan berasal dari satu sumur. Protes warga menjadi pemantik untuk mencari solusi. HIPPAM akan memperbaiki sumur, tetapi mereka tidak percaya tata cara atau teknologi mana yang paling tepat untuk dipakai.


Kajian HIPPAM bertujuan mengetahui sumber persoalan macetnya air. Mereka akan memperbaiki sumber kemacetan. Warga mampu menikmati kembali air higienis dengan tanpa kendala.


Secara kronologis, penyelesaian duduk perkara air bersih lewat dimulai dari inventarisasi keluhan penduduk . Ketua HIPPAM menerima unek-unek dan protes dari masyarakat yang tiba ke tempat tinggal dan balai desa. Dia bersama tim, menginventarisir problem dan melakukan kajian awal ke dalam sumur memakai pipa untuk mengetahui posisi ketinggian air. Hasil kajian awal dilaporkan kepada kepala desa.


Guna menemukan solusi, HIPPAM mengajukan keperluan untuk melaksanakan kajian lanjutan dengan pengeboran guna memutuskan ketersediaan air. HIPPAM melaksanakan komunikasi lanjutan dengan perwakilan RT/RW, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dan Lembaga Musyawarah Desa (LMD) untuk pembiayaan kajian lanjutan tersebut dan perbaikan sumur.


Kajian lanjutan dilaksanakan dengan mendatangkan tenaga mahir profesional dari luar desa. Kajian lanjutan ini dijalankan dengan pengeboran sumur untuk mengetahui ketersediaan dan letak sumber mata air desa.


Hasil kajian Permukaan air di sumur ternyata berkurang hingga 20 meter. Selain itu, level sumber air terbaik dan paling besar berada pada kedalaman 60-69 meter. Hasil kajian lanjutan dibawa ke Pemerintah Desa Sugihwaras dan Kepala BUMDes Aneka Usaha.


Solusinya perbaikan sumur dengan mengubah sumur pompa sentrifugal dengan sumur submersible yang mampu meraih kedalaman 60 meter. Sumur ditempatkan di kedalaman 28-32 meter supaya tidak berat dan menghalangi turunnya permukaan air. Mereka mengganti dan memperbesar 2 sumur dengan diameter 6 inci dan diameter 8 inci.


Pendanaan perbaikan sumur bersumber dari dana desa sebesar Rp 32 juta, hadiah kontes untuk pendanaan pemanis, dan swadaya masyarakat. Tim kerjanya, mencakup pengurus HIPPAM, tenaga hebat profesional, dan pemerintah desa.


Penggantian sumur mempunyai dampak nyata. Warga dapat kembali menikmati air higienis dengan tanpa gangguan hingga ke rumah-rumah. Pasokan air higienis meraih hingga pelosok desa. Pasokan air bersih mampu dinikmati sepanjang hari. Jumlah konsumen air higienis naik dari 600 konsumen menjadi 972 pelanggan. Seluruh warga Desa Sugihwaras telah terlayani air higienis. Tidak ada lagi komplain terkait macetnya air dari pelanggan.


Bagi desa yang berpenduduk sekitar 4.785 jiwa ini, problem air bersih mesti cepat diselesaikan. Air menyangkut keperluan dasar masyarakat. Pelibatan tenaga profesional dapat membantu memutuskan teknologi yang tepat dalam perbaikan sumur sehingga biaya yang dikeluarkan mampu lebih realistis. Pendanaan dari desa memperlancar upaya perbaikan sarana air higienis yang merupakan keperluan utama warga.


HIPPAM memetik pengalaman dalam mengorganisir air higienis. Mereka mengamati ketersediaan air dan level sumber air. Sumber air mesti yang terbaik dan terbesar di saat isu terkini kemarau. Dengan melakukan kajian, mereka bisa memilih tata cara atau teknologi yang sempurna untuk fasilitas air bersih yang mau digunakan.


Warga Sugiwaras kembali tersenyum lebar. Inovasi desa yang dilakukan HIPPAM tidak sia-sia. Mereka kembali menikmati air berlimpah tanpa rasa was-was.


Originally posted 2018-05-22 11:49:32.

0 Response to "Desa Sugihwaras Atasi Masalah Air Higienis Dengan Kajian Teknologi Sumur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel