Kolaborasi Dan Kemitraan Dongkrak Luas Tanam Padi Bibit Unggul
Jakarta, (Potensidesa.com) Padi hibrida mampu menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan produksi beras nasional , selain upaya memperbesar luas tanam. Namun, data mencatat luas tanam padi hibrida diperkirakan cuma di angka 100.000 ha alias di bawah 1 persen dari luas lahan panen di angka 10 , 68 juta ha .
Padahal di beberapa negara Tetangga penghasil beras Lain seperti China, Vietnam, Thailand Dan lainnya, Lahan padi bibit unggul Sudah meraih diangka 10 – 50 Persen .
Ketua Hubungan Antar Lembaga ASBENINDO. Adhie Widiharto menyampaikan beberapa hal yang menjadikan rendahnya minat petani menanam padi bibit unggul . Diantaranya, pandangan petani benih mahalnya benih , benih hasil panen tidak dapat dijadikan benih untuk pertanaman selanjutnya, alias benih dari sisi ongkos bikinan.
“ Selain itu, biaya buatan yang memberatkan, banyak petani memiliki pola pikir bahwa padi hibrida riskan terserang banyak sekali macam hama dan penyakit ,” kata Adhie saat webinar Padi Hibrida sementara waktu kemudian .
Pengenalan dan diseminasi yang sudah dilakukan pemerintah dan pihak swasta selama ini belum dapat berharap petani untuk mencoba beralih untuk menanam padi bibit unggul. “Perlu kolaborasi dan kemitraan untuk mendukung petani dan mendongkrak perkembangan padi hibrida kedepan ,” kata Adhie.
Petani selaku pengguna, perlu mendapat pinjaman dan sumbangan serta pembinaan dari pemerintah pusat maupun tempat. Kolaborasi juga harus diwujudkan dalam bentuk pendampingan secara aktif dari produsen benih bibit unggul dengan dibantu perusahaan pestisida dan pupuk bermutu, untuk mengawal produksi padi hibrida.
Model Demfarm Sosialisasi dan Diseminasi koordinasi antara Ditjen Tanaman Pangan dengan ASBENIDO dan beberapa perusahaan swasta pupuk dan pestisida yang dikerjakan di Sukamandi, Subang ini ialah bentuk kerja sama dan kemitraan dalam kecil-kecilan untuk padi Hibrida. “Jika hal ini mampu dikerjakan secara di beberapa wilayah yang lain, pasti akan menawarkan hasil positif dalam peningkatan luas lahan padi bibit unggul ,” katanya .
Adhie menyertakan, petani harus bergabung dengan petani yang lain membentuk koperasi dan korporasi, alias tidak sendiri-sendiri. Makin banyak petani yang tergabung dan memantau, akan kian baik dan besar lengan berkuasa serta memiliki daya tawar dalam menjalin kemitraan dengan baik dengan mitra negara penghasil agro input, alsintan maupun permodalan. Ketika memasarkan hasil panen, korporasi juga akan menolong petani untuk mendapatkan harga yang menguntungkan.
Ada Hal Penting Yang Harus diamati untuk review mendukung kesuksesan padi hibrida selain v arietas u nggul Adalah Pengolahan Lahan. Menurut Adhie, pembuatan lahan mesti dengan memperhatikan kerakteristik dan keperluan masing-masing kawasan. Kadar PH tanah menjadi usulanpenting sukses tidaknya budidaya padi.
Adhie yang menjadi juga sebagai Direktur Marketing salah satu produsen pupuk PT Polowijo Gosari menyampaikan , perusahaan siap mensupport pembuatan lahan padi petani dengan pupuk bermutu yang membantu perkembangan padi maksimal.
“ Kami akan mendampingi petani untuk mengukur PH lahan, serta menunjukkan nasehat dan konsultasi kepada petani secara aktif dan kontinyu dari permulaan tanam hingga mendapatkan hasil panen optimal ,” katanya .
Menurutnya, mempunyai berbagai macam produk antara lain Pullet NPK Granul dan pupuk magnesium Magfertil@20 yang berbahan dasar dolomit super yang berkhasiat dalam meningkatkan kadar PH di lahan.
(Ardi)
Originally posted 2021-09-16 22:39:47.
0 Response to "Kolaborasi Dan Kemitraan Dongkrak Luas Tanam Padi Bibit Unggul"
Post a Comment